Pages

Thursday, January 13, 2022

Perubahan Iklim dan Serangga

Climate Disaster yang diakibatkan oleh Climate Change dapat mengubah dunia di sekitar kita. Salah satunya adalah komodo yang masuk dalam Endanger Species. Beberapa peneliti menduga bahwa serangga mungkin kurang terpengaruh, atau setidaknya lebih mudah beradaptasi, daripada mamalia, burung, dan kelompok makhluk lainnya. 

Benarkah?

Ternyata tidak.

Saat suhu naik 3,2 derajat Celcius maka diperkirakan setengah dari semua spesies serangga akan kehilangan lebih dari setengah dari kisaran layak huni mereka saat ini terkena dampak perubahan iklim.

Beberapa serangga, seperti capung, cukup gesit untuk mengatasi perubahan yang merayap. Namun kupu-kupu dan ngengat yang juga sering berpindah-pindah, tetapi dalam berbagai tahap siklus hidupnya mereka bergantung pada kondisi terestrial tertentu dan makanan nabati tertentu, dan begitu banyak yang masih rentan. 

Lebah dan lalat umumnya hanya dapat bergerak dalam jarak pendek, memperburuk krisis ketahanan pangan yang muncul di mana petani akan berjuang untuk menanam makanan tertentu bukan hanya karena kurangnya penyerbukan tetapi karena, di luar peningkatan 3 derajat Celcius atau lebih, petak tanah yang luas menjadi tidak cocok untuk banyak tanaman. 

Climate change ini juga terkait dengan kemiskinan, rasisme, kerusuhan sosial, ketidaksetaraan, penghancuran satwa liar.

Sebuah tim peneliti dari Swedia dan Spanyol telah menunjukkan bahwa sebagian besar serangga di zona beriklim sedang tidak aktif selama periode dingin. Serangga di zona beriklim sedang mungkin sama terancamnya oleh perubahan iklim seperti halnya di daerah tropis.


Sumber :

https://www.theguardian.com/news/2022/jan/11/climate-change-insect-world-global-heating-species

No comments:

Post a Comment