Hampir setahun kurang sebulan yang lalu, aku bersepeda lagi melewati fotografer jalanan yang terakhir waktu itu hasil Foto Gowes cukup apik dan menarik. Hari Minggu pagi kebetulan aku ada janji ketemu sama rekan.
Dan akhirnya lewat di Jembatan Jenggolo tersebut. Perbedaannya jika sebelumnya dijepret oleh @masbambangmoto, kali ini oleh @surabaya loop. Untuk melihat hasil foto kita bisa lihat di link linktr.ee/surabayaloop51 dan aku temukan hasil foto gowesku di drive.google.
Para fotografer jalanan ini memang marak sejak awal pandemi Covid-19 dengan segala keterbatasan saat itu. Mereka memanfaatkan peluang menjadi juru bidik yang memotret para pesepeda di jalanan.
Sang juru foto bersiap di tepi jalan dengan menggenggam kamera, lalu membidik dan mengabadikan secara candid para pesepeda yang tengah menggowes di jalanan.
Bagi para fotografer selain untuk menyalurkan kreatifitasnya juga sekaligus mencari nafkah di tengah pandemi Covid-19. Hasil foto dijual dan dapat diakses melalui media sosial.
Hal ini dikarenakan banyak sektor ekonomi termasuk profesi fotografer tenaga lepas yang terdampak secara ekonomi, karena ketiadaan acara-acara besar yang biasanya menggunakan jasa mereka. Ini menjadi ladang baru bagi para juru bidik yang kebanyakan sebelumnya bekerja sebagai fotografer olahraga.
Tidak hanya di Sidoarjo dan Surabaya, para fotografer juga marak di Jakarta.
Hampir setiap pagi pemotret sepeda mangkal di area yang dilalui pegowes. Dengan keterampilan dan kreativitas mereka dihasilkanlah foto ciamik. Setelah memotret, pemotret akan mengedit foto dengan watermark lalu mempostingnya di akun Instagram pribadi.
Usaha ini didukung dengan maraknya foto di media sosial Instagram yang juga diramaikan foto-foto orang yang sedang bersepeda, karena selama pandemi, sepeda menjadi salah satu olahraga yang dipilih masyarakat selain lari dan jalan kaki.
Lebih-lebih bagi pegowes yang juga memiliki sikap tampil atau narsis. Selain untuk mengabadikan dirinya juga untuk outfit dan sepeda beserta perlengkapannya. Ditambah lagi dengan adanya sosial media seperti Instagram, Facebook dan Whatsapp yang menjadi ajang untuk aktualisasi diri.
Tentu saja kehadiran para pelaku jasa fotografer olahraga ini menguntungkan bagi para sport enthusiast. Karena dnegan kehadiran para fotografer membantu untuk mengabadikan momen dengan cara yang profesional.
Peran fotografer seperti ini membuat hobi bersepeda ini bisa diabadikan, dibicarakan, dan dikenang. Mereka menyajikan dan menjual keahlian mereka kepada siapa pun secara suka rela.
Nah, tips agar punya foto yang keren dari fotografer gowes yang biasanya ada di jalanan, maka kita harus maksimal saat sadar ada kamera yang membidik. Lalu jauhkan diri dari pleton. Karena jika hasil foto gowes bareng rombongan kurang optimal dan kurang kelihatan keren.
Caranya dengan memisahkan diri, menahan laju sepeda atau keluar dari barisan.
Kemudian jangan lupa senyum, dan jangan sampai saat difoto kelihatan ngos-ngosan atau jangan sampai waktu moment nuntun sepeda karena gagal nanjak.
No comments:
Post a Comment