Ada alergi yang unik, yaitu alergi dingin yang ditandai dengan biduran yang muncul atau bentol dan gatal di kulit yang muncul beberapa menit setelah terpapar suhu dingin. Biduran dapat berlangsung selama 2 jam sebelum akhirnya menghilang sendiri. Alergi dingin biasanya terjadi pada remaja yang beranjak dewasa, tetapi bisa juga menetap seumur hidup.
Mirip dengan alergi gula, pada seseorang yang alergi dingin saat terpapar suhu dingin, tubuh akan melepaskan histamin, yaitu zat kimia yang menimbulkan reaksi alergi. Hal ini diduga dikarenakan kulit sensitif yang menjadi faktor penyebabnya.
Obat yang dapat digunakan untuk meredakan gejala alergi dingin adalah obat antihistamin. Jenis obat antihistamin yang biasanya diberikan adalah cetirizine, loratadine, atau desloratadine.
Sewaktu kecil dulu setelah minum es teh manis hampir selalu merasakan sensasi lengket di tenggorokan. Awalnya mengira hal ini merupakan hal yang biasa, namun ternyata hal ini merupakan gejala dari alergi gula.
Pada sebagian orang, mengonsumsi makanan yang mengandung gula dapat memicu reaksi alergi. Alergi gula merupakan reaksi yang terjadi di dalam tubuh saat mengonsumsi makanan manis dimana sistem kekebalan salah memahami gula dan dapat menganggapnya sebagai racun atau ancaman bagi tubuh sehingga sistem kekebalan mencoba melawannya dengan melepaskan antibodi.
Akibatnya reaksi kimia terjadi di dalam tubuh meningkatkan kadar histamin yang dapat menyebabkan peradangan. Gejala umum yang muncul selain peradangan adalah sinus bengkak, sakit kepala, bersin, pilek dan hidung tersumbat. Komplikasi lain misalnya kram, mual, muntah, diare dan sakit perut.
Pilek disini berbeda dengan flu. Pilek adalah kondisi ketika hidung mengeluarkan ingus atau lendir, baik sesekali maupun terus-menerus. Lendir yang keluar dapat terlihat bening, hijau, atau kekuningan. Sedangkan teksturnya bisa encer atau kental, tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Lendir diproduksi oleh kelenjar di dalam hidung dan sinus. Fungsi lendir tersebut adalah untuk menjaga kelembapan saluran napas, serta mencegah kotoran dan kuman masuk ke paru-paru.
Istilah ‘flu’ sering kali digunakan untuk merujuk pada sejumlah penyakit dan kadang bisa disalahartikan dengan pilek umum. Influensa, atau ‘flu’, sebenarnya adalah penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus yang dapat menyebabkan demam, sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan dan sakit otot.
Ada berbeda jenis virus yang dapat menyebabkan flu. Sebagian besar flu menyerang sistem pernapasan tubuh –paru-paru dan jalan napas, termasuk tenggorokan dan hidung – yang menyebabkan gejala-gejala flu klasik seperti:
- Batuk kering
- Sakit tenggorokan
- Demam tinggi, kedinginan dan berkeringat
- Sakit kepala
- Sakit otot atau sakit badan
- Kelelahan dan kelemahan.
Kadang sulit mengetahui perbedaan antara flu dan pilek menurut gejala-gejalanya saja. Namun, secara umum:
- Gejala-gejala flu berlangsung lebih lama dan bisa dikaitkan dengan demam, menggigil dan nyeri otot
- Gejala-gejala pilek cenderung berlangsung lebih singkat dan biasanya hanya melibatkan hidung berair dan demam ringan.
Selain dikarenakan mengkonsumsi makanan dan minuman yang manis, gejala alergi seperti batuk bisa juga muncul akibat dicetuskan beberapa makanan atau minuman berikut:
- Makanan atau minuman dingin
- Goreng-gorengan
- Makanan yang mengandung banyak lemak, santan
- Makanan yang banyak mengandung ampas, dan sebagainya
Saat ini adalah musim pancaroba, dimana pilek dan flu datang di saat bersamaan saat pandemi belum usai. Meski terlihat mirip, tapi pilek, flu dan covid-19 punya gejala yang berbeda, yaitu seperti infografis dibawah ini.
Sumber :
https://health.grid.id/amp/352423019/mengenal-alergi-gula-ketika-reaksi-tubuh-menolak-yang-serba-manis?page=all
https://www.alodokter.com/alergi-dingin
https://www.alodokter.com/komunitas/topic/batuk-430
https://www.panadol.com/id-id/tanda-dan-gejala/dewasa/pilek-dan-flu/apa-perbedaan-antara-pilek-dan-flu.html
https://wavahusada.com/perbedaan-pilek-dan-flu/
https://www.alodokter.com/pilek
https://www.republika.co.id/berita/r72cbs463/infografis-pilek-flu-dan-covid19-ini-bedanya
No comments:
Post a Comment