Beberapa hari lalu sudah resmi kampanye untuk Pemilu 2024 dimulai. Sekali lagi yang sering dijadikan pembahasan menjelang pemilu adalah tentang politik identitas. Hal ini dikarenakan peristiwa yang terjadi pada Pemilu tahun 2017.
Namun kita tidak akan membahas Politik Identitas dari segi politik.
Lalu mengapa kita seakan takut atau trauma terhadap politik identitas ?
Dan menjadi hal yang kontroversial?
Mari kita cari tahu definisi dari identitas.
Identitas berasal dari bahasa Latin yang terbentuk dari kata idem yang artinya sama. Istilah ini digunakan untuk menyatakan “gagasan kesamaan, keserupaan, dan kesatuan.” atau identitas berarti, “kesamaan dari seseorang atau hal-hal sepanjang waktu dalam semua keadaan; kondisi atau fakta bahwa seseorang atau hal adalah dirinya dan bukan yang lain.”
Berdasarkan sumber yang lain identitas merupakan refleksi diri atau cerminan diri yang berasal dari keluarga, gender, budaya, etnis dan proses sosialisasi. Sehingga identitas pada dasarnya merujuk pada refleksi dari diri kita sendiri dan persepsi orang lain terhadap diri kita.
Konsep identitas merujuk pada cara seseorang mengidentifikasi diri mereka sendiri, dan membentuk pemahaman diri mereka. Identitas didasarkan pada berbagai faktor dan pengaruh, yang membentuk siapa kita sebagai individu. Konsep ini berperan penting dalam kehidupan seseorang, dan memiliki dampak signifikan dalam interaksi sosial, pemahaman diri, dan pengambilan keputusan.
Adalah yang tak kalah penting dari identitas itu sendiri, yaitu identitas diri.
Identitas diri tertanam di bawah sadar dimana identitas itu terus mengarahkan diri kita selama ini menjadi sesuai apa yang tertanam di sana. Identitas ini juga dapat terbentuk tanpa sadar sejak saat kecil oleh keluarga, pergaulan, lingkungan sekolah, film, tokoh idola.
Identitas ini sangat penting karena dapat mendukung dan memberdayakan sehingga membuat kita dapat mencapai kehidupan yang kita inginkan. Identitas menunjukkan karakter dan kompetensi anda. Sehingga pada akhirnya identitas merupakan seni mendesain identitas diri "you are and will be what you think about yourself".
Menjelang dewasa terdapat perubahan dan perkembangan manusia yang berkaitan dengan hubungan sosial yaitu terbentuknya identitas diri. Identitas diri berkaitan dengan kemampuan menemukan “siapa dirinya dan apa tujuan hidup serta cara mencapai tujuan tersebut”. Penemuan identitas diri ini dipengaruhi oleh kemampuan memperoleh keberhasilan pada masa-masa sebelumnya.
Kemudian pada masa dewasa awal komitmen terhadap diri sendiri telah berkembang lebih mantap. Ia mulai bekerja dan berkeluarga serta berisolasi secara lebih spesifik. Dengan demikian terbentuklah keintiman dalam berhubungan dengan orang lain, baik dalam wilayah keluarga maupun masyarakat yang lebih luas. Kebalikan dari keintiman adalah isolasi diri.
Perubahan dan perkembangan sosial yang dimaksud adalah meliputi seperti, perkembangan mengenali orang lain, berhubungan denga orang lain, perkembangan dalam mengenali lingkungan dan penyesuaian diri dengan lingkungan. Perkembangan kepribadian seperti, perkembangan konsep diri dan identitas diri. Perkembangan emosi seperti, perkembangan rasa senang, benci, takut, marah.
Perubahan dan perkembangan sosial ini mempunyai beberapa ciri dan kharakterisitik yaitu bersifat teratur, kontinyu dan dinamis. Dengan demikian perubahan yang terjadi secara berurutan, berkelanjutan (terus-menerus) serta berkesinambungan. Serta bersifat progress artinya perubahan itu berjalan maju kearah kesempurnaan.
Jika kita mengekspresikan sesuatu namun hal tersebut kurang tertanam dari diri kita sendiri, maka akan muncul yang disebut dengan alter ego.
Apa sebenarnya alter ego itu?
Alter ego berasal dari bahasa Latin yang berarti "aku yang lain". Dalam dunia psikologi alter ego merupakan orang yang menjalani kehidupan ganda. Selain kehidupan ganda atau kepribadian ganda, konsep alter ego juga terkait seperti avatar, doppelgänger dan peniru.
Alter ego adalah kepribadian lain yang ditampilkan dan berbanding terbalik dengan kehidupan nyatanya. Belakangan ini, banyak orang yang membuat alter ego di sosial media agar bebas berpendapat dengan akun anonim.
Memang memiliki kepribadian yang berbeda dari diri sendiri tidak selalu negatif. Namun, ada baiknya berhati-hati dalam menyalahgunakan alter ego, sebab bisa jadi memberikan dampak buruk pada pribadi yang sebenarnya.
Selain itu, memang alter ego bisa digunakan untuk menjamin anonimitas seseorang. Meski begitu, alangkah baiknya tidak menggunakannya untuk melarikan diri dari kenyataan dan berpura-pura menjalani kehidupan yang tidak dimiliki.
Sumber :
https://www.kompasiana.com/ari50386/6364c3d7d3aa0f6e3c294c72/kenpa-harus-takut-dengan-politik-identitas
https://sejarah.upi.edu/artikel/dosen/identitas-identitas-etnik-dan-nasional-dalam-perspektif-pendidikan-multikultural/
https://id.wikipedia.org/wiki/Identitas
https://www.liputan6.com/hot/read/5447943/identitas-adalah-cerminan-diri-ketahui-aspek-aspek-utamanya
https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-alter-ego-dan-ciri-ciri-orang-yang-memilikinya