Film thriller satir ini merupakan kisah sang kritikus film bernama Terry Thorpe. Thorpe merupakan sosok pria yang tidak pernah menyerah. Pintar dan dia suka film, dan dia benar-benar di atas kepalanya.
Terry Thorpe adalah seorang kritikus film yang sering tampil di TV kabel. Namun naas saat dia berada di apartemen seorang wanita yang baru saja dia makan malam dan dia sekarang terbaring mati di lantai.
Wanita tersebut adalah Laura Penney yang sebenarnya terpeleset es batu saat bertengkar dengan Thorpe dan kepalanya terbentur ujung meja yang tajam saat dia jatuh. Setelah membersihkan sidik jari dan setelah mengeluarkan salah satu tablet Xanax dari wanita yang meninggal itu, dia keluar dari pintu.
Meski sebenarnya tidak sengaja membunuh pacarnya dan kemudian berbohong untuk melindungi dirinya sendiri. Hal ini akan membuatnya menjadi tersangka yang paling mungkin dalam kematiannya yang tidak disengaja. Dia punya motif potensial, dia punya kesempatan, tapi yang tidak dia punya, adalah alibi.
Di saat panik, Thorpe memutuskan untuk lari, membersihkan tempat itu dengan harapan menghilangkan sidik jari dan pulang.
Seperti benang kusut yang terjalin, satu kebohongan ditutup dan diikuti oleh kebohongan berikutnya secara beruntun. Terutama setelah private eye alias detektif swasta yang mengikuti gadis yang meninggal itu mencoba memeras Thorpe.
Bahkan dia mempunyai foto Thorpe saat meninggalkan gedung. Untuk itu dia menginginkan $ 35.000 untuk tutup mulut.
Meskipun Thorpe sudah berusaha keras menutupi jejaknya, namun tetap saja ada saja yang dapat menimbulkan kecurigaan. Thorpe berhadapan dengan pemerasan dan kecurigaan yang berkembang dari pacarnya.
Penipuan ini hanyalah salah satu dari banyak dosa.
Setelah detektif swasta, kemudian muncul seorang detektif kota New York yang tampaknya tidak terlalu pintar. Saat penyelidikan polisi berlanjut, dia dengan senang hati mengambil keuntungan dari siapa pun yang menghalangi jalannya.
Thorpe mengajar kursus film noir (film kriminal tahun 40-an dan 50-an) dan memberi tahu kelasnya - dan kami - bahwa dalam film noir, ada detektif, korban, dan pahlawan, bahwa ini adalah drama claustrophobia dan degradasi, dan sering turun hujan (melambangkan keadaan pikiran yang suram).
Terry Thorpe sebenarnya bukan orang jahat, dia orang baik yang tersandung oleh takdir. Thorpe menjadi antihero sekaligus menjadi sindiran yang jenaka.
Pujian layak diberikan kepada William H. Macy dan Steven Schachter karena tetap berpegang pada novel yang menjadi dasarnya. Dan kita tidak akan pernah menebak bagaimana akhir dari kisahnya.
Setiap skenario yang bagus memiliki baris di awal naskah di mana salah satu karakter mengungkapkan tema cerita. Dalam A Slight Case of Murder (1999), baris itu disampaikan oleh seorang sopir taksi yang diperankan oleh "The Sopranos" Vincent Pastore saat dia memberikan pendapatnya kepada Terry Thorpe.
"Case in point, Titanic … It's a formula. Bad guy's always gonna get caught. Broad gets rescued on an iceberg. Why not let her die once in awhile? Let some guy get away with murder. Let the thief keep the jewels."
"Contohnya, Titanic... Ini adalah formula. Orang jahat selalu akan tertangkap. Broad diselamatkan di gunung es. Mengapa tidak membiarkan dia mati sesekali? Biarkan orang lolos dari pembunuhan. Biarkan pencuri menyimpan perhiasannya."
Sumber :
https://www.csmonitor.com/1999/0917/p19s1.html
https://didyoumissthisdotcom.wordpress.com/2012/04/10/a-slight-case-of-murder-1999-tv-movie/
https://www.baltimoresun.com/news/bs-xpm-2006-09-24-0609230237-story.html
https://www.sfgate.com/entertainment/article/William-H-Macy-Seeing-A-Slight-Case-of-Success-2908810.php
https://varley.net/movie_review/slight-case-of-murder/
http://www.dvdjournal.com/quickreviews/s/slightcaseofmurder99.q.shtml
No comments:
Post a Comment