Produsen minuman kemasan plastik menajdi sorotan dunia terkait fakta lautan yang kian tercemar sampah plastik. Kemasan botol minuman dari plastik dianggap mencemari lautan. Oleh karena itu perlu ada solusi untuk mengurangi sampah di lautan karena botol plastik. Salah satunya mengganti kemasan botol minuman dari plastik menjadi kemasan kaleng.
Daur ulang plastik jauh lebih rumit dan lebih banyak timbul masalah. Sehingga penggunaan kemasan kaleng dianggap lebih hijau bagi lingkungan. Menurut Enviromental Potection Agency di Amerika, sebanyak 68% aluminium bisa didaur ulang dibandingkan dengan plastik yang hanya 3%.
Adalah Mike Cessario yang sebelumnya adalah direktur kreatif di Netflix kemudian menjadi entrepreneur dengan mendirikan perusahaan startup berupa produk air mineral dengan nama perusahaan unik dan pengemasan yang unik.
Nama perusahaan startup-nya adalah Liquid Death. Dia dan perusahaan startup mendapatkan pendanaan awal dari Science Inc. sejumlah USD1,6 juta. Liquid Death juga mengantongi pendanaan senilai US$70 juta setara Rp1,06 triliun yang dipimpin oleh Science Ventures. Valuasi perusahaan pun akhirnya naik menjadi US$700 juta setara Rp10,67 triliun.
Liquid Death berhasil melihat peluang untuk menjual minuman non-alkohol yang terlihat lebih menarik dan ramah lingkungan daripada botol air plastik tradisional. Sehingga Liquid Death menggerakkan orang ke arah pilihan minum yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Langkah ini juga dilakukan oleh Grup Danone dari Perancis yang akan mengganti sebagian kemasan plastik minuman mereka dengan kaleng untuk poduk yang dijual di Inggris, Polandia, dan Denmark. Begitu juga dengan rivalnya seperti Coca Cola, Pepsi, dan Nestle juga merilis kemasan kaleng untuk menggantikan sejumlah kemasan brand minuman mereka.
Begitu juga dengan perusahaan minuman kemasan di Jepang yang juga memutuskan mengganti kemasan botol plastik sekali pakai mereka dengan kaleng aluminium. Yang juga bertujuannya sama yaitu untuk mengurangi pencemaran sampah plastik di laut yang dapat merusak ekosistem.
Salah satu perusahaan tersebut adalah perusahaan Ryohin Keikaku Co yang menjual 12 produk teh dan minuman bersoda telah mengubah kemasan produk mereka dengan kaleng aluminium.
Berdasarkan data dari Asosiasi Aluminium Jepang dan Badan Daur Ulang Botol PET, tingkat daur ulang horizontal kaleng aluminium mencapai 71 persen, jauh lebih tinggi dari botol plastik yang hanya 24,3 persen. Sehingga hal ini menunjukkan bahwa tingkat “daur ulang horizontal” kaleng aluminium secara substansi lebih tinggi dibandingkan botol plastik.
Tingkat daur ulang horizontal merupakan kemampuan material digunakan kembali untuk produk yang sama. Dalam kasus botol plastik, kemampuan materialnya menurun setelah berulang kali didaur ulang.
Perusahaan Dydo Group Holdings Inc. juga beralih menggunakan kaleng aluminium untuk enam wadah produk, termasuk kopi dan minuman isotonik. Bahkan Unilever juga mengambil langkah yang sama yaitu dengan menjual sampo dalam kemasan aluminium di Amerika Serikat.
Sumber :
https://karirgogo.com/article/2019/10/01/mantan-direktur-kreatif-netflix-hadirkan-startup-air-mineral-unik/
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20221007064242-37-377892/jualan-air-putih-valuasi-startup-ini-tembus-rp1067-triliun
https://bisnis.com/amp/read/20221004/266/1584187/jualan-air-putih-valuasi-liquid-death-tembus-rp1067-triliun
https://majalahcsr.id/botol-plastik-vs-kaleng-alumium-siapa-pemenang-pengemas-minuman/
No comments:
Post a Comment