Hari Senin malam, tanggal 19 Juni 2023 pukul 20:44 saat duduk di ruang tamu tiba-tiba lantai bergetar seperti ada truk trailer besar yang sedang melintas namun saat aku lihat keluar tidak ada kendaraan besar yang melintas.
Lalu disusul meja bergetar cukup kuat. Berarti ini gempa.
Dan benar setelah melihat akun twitter resmi dari BMKG memang benar terjadi gempa sebesar 4,6 Skala Richter yang berpusat di Mojokerto Jawa Timur dengan kedalaman 9 km dan dengan episenter di luar Zona Sesar Kendeng. Ada dugaan gempa Mojokerto dipicu patahan Watukosek.
Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, BMKG Daryono yang dijelaskan melalui akun twitter DaryonoBMKG, gempa ini merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat adanya aktivitas sesar aktif dengan mekanisme geser (strike-slip).
Secara historis ada catatan sejarah gempa merusak pernah terjadi di Mojokerto pada 1834, dengan intensitas mencapai VII-VIII MMI (kerusakan berat).
Patahan Watukosek adalah patahan besar tempat banyak gunung lumpur berlokasi di atasnya, dimana sesar Watukosek memanjang dari ujung Gunung Penanggungan sampai Pulau Madura, tepatnya di selatan Sidoarjo sampai Tasek Bugel di Bangkalan Madura.
Referensi lain menyebutkan patahan bawah tanah yang disebut Sesar Watukosek yang memanjang dari bukit Watukosek di Ngoro Mojokerto melewati Porong Sidoarjo, Surabaya hingga ke Madura.
Namun terdapat penelitian yang dilakukan selama hampir 10 tahun (2006-2016) menyimpulkan bahwa tak ada fakta kuat mengenai keberadaan sesar Watukosek.
Info sebelumnya bahwa di Jawa Timur khususnya di Surabaya terdapat 2 sesar aktif yaitu di Surabaya dan Waru. Patahan Surabaya meliputi kawasan Keputih hingga Cerme. Sementara, patahan Waru lebih panjang, yakni melintasi Rungkut, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Saradan, bahkan sampai Cepu.
Secara geografis wilayah Kota Surabaya berada di bawah dua patahan bumi; Patahan Kendeng dan Patahan Rembang. Sesar Kendeng adalah patahan bumi yang membentang dari Flores hingga Bandung. Patahan ini melintang, di Jawa Timur melintasi kawasan Waru, Mayjen Sungkono (Surabaya), Cerme (Gresik), Jombang, hingga Nganjuk. Pusat patahan berada di daerah Kendeng (Nganjuk).
Gempa sebenarnya tidak berbahaya, yang mematikan adalah bangunan atau benda-benda yang runtuh lalu menimpa manusia. Oleh karena itu perhatikan langkah-langkah untuk mengantisipasi Sebelum, Saat dan Setelah Gempa.
Antisipasi dilakukan dengan memberikan pemahaman tentang gempa dan bagaimana untuk menghadapinya.
Sumber :
https://rm.id/baca-berita/nasional/176660/punya-riwayat-gempa-merusak-gempa-m46-guncang-mojokerto-episenter-di-luar-zona-sesar-kendeng
https://tektonesiana.org/awangs-memoirs/043-fieldtrip-ke-gawir-sesar-watukosek-dan-lusi-jumat-22-februari-2013/#:~:text=Patahan%20Watukosek%20adalah%20patahan%20besar,Tasek%20Bugel%20di%20Bangkalan%20Madura
https://amp.kompas.com/nasional/read/2016/01/21/15150051/olok-olok-lapindo
https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2016/Lapindo-Yakini-Patahan-Watukosek-Memang-Ada/
https://amp.kompas.com/regional/read/2018/10/14/08145711/ada-dua-sesar-aktif-di-surabaya-its-usulkan-pemetaan-kawasan-risiko-bencana
https://surabayastory.com/2018/10/04/membaca-potensi-gempa-di-surabaya/
No comments:
Post a Comment