Pages

Saturday, June 3, 2023

Literasi


Pagi ini mendengarkan di akun youtube BeritaSatu dengan judul Guru Gembul Dorong Perubahan Dunia Pendidikan. Salah satu hal yang menarik adalah pada menit 04:10 yaitu tentang paper atau artikel yang ditulis oleh Elizabeth Pisani yang berjudul "Indonesian Kids Don't Know How Stupid They Are".
                   
Artikel tersebut ditulis pada 5 Desember 2013 bisa kita baca dan simak detail di indonesiaetc.com dan di portraitindonesia.com.

Tulisan merupakan interpretasi terhadap hasil test Program for International Student Assessment (PISA) atau Program Penilaian Pelajar Internasional 2012 siswa Indonesia berusia 15 tahun yang dilaksanakan setiap 3 tahun sekali oleh Organisation of Economic Co-operation and Development (OECD) untuk menguji dan membandingkan prestasi para pelajar di seluruh dunia.

Tes PISA terdiri dari3 bidang tes yaitu Matematika, Sains dan Membaca (Literasi) yang memiliki 6 level pencapaian, mulai dari level 1 terendah hingga level 6 tertinggi. 

Hasil tes PISA Indonesia adalah bahwa hasil tes yang buruk dan tidak menunjukkan progres yang baik sejak 2006. Dan di tahun 2012 Indonesia berada pada posisi terbawah dari 65 negara. Namun bertolak belakang dari data survey, Indonesia menempati posisi puncak negara yang pelajarnya merasa paling bahagia di sekolah. 

Sehingga bisa jadi hal ini yang disimpulkan oleh Elizabeth Pisani bahwa anak-anak Indonesia tidak mengetahui betapa bodohnya mereka karena meski sekolah di Indonesia menjadi tempat yang menyenangkan namun tidak diikuti dengan aktivitas yang tidak menambah kecerdasan.

Bisa jadi dari hasil survei PISA-OECD ini, Menteri Pendidikan Indonesia di kala itu merubah dan mengatakan bahwa Kurikulum 2013 penting.

Hasil atau pencapaian Indonesia dalam tes PISA tahun 2018 menunjukkan bahwa skor PISA Indonesia lebih rendah sekitar 100 poin dari rata-rata negara OECD untuk membaca, berhitung dan sains. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan literasi, berhitung dan sains mereka tertinggal 2,5 tahun dibanding anak-anak 15 tahun di negara-negara OECD.

Jumlah peserta Indonesia yang mendapat skor tertinggi di setidaknya satu mata pelajaran cukup rendah, tapi banyak peserta Indonesia yang mendapat skor terendah di literasi maupun berhitung. Secara garis besar tidak ada peningkatan antara tahun 2000 dan 2018. Hasil survei PISA 2018 menempatkan Indonesia di urutan ke-74 alias peringkat keenam dari bawah. 

Di tahun 2000, hanya 46% anak usia 15 tahun Indonesia yang diikutsertakan dalam tes PISA, dan di tahun 2018, persentasenya bertambah menjadi 85%. Yaitu sekira 3.768.508 dari total 4.439.086 anak yang tergolong populasi PISA. Meski tren sepanjang periode naik, pada PISA 2018, skor Indonesia relatif turun di semua bidang. Penurunan paling tajam terjadi di bidang membaca.


Di bidang membaca, sekitar 27% siswa Indonesia memiliki tingkat kompentensi 1b, yang artinya siswa hanya dapat menyelesaikan soal pemahaman teks termudah, seperti memetik sebuah informasi yang dinyatakan secara gamblang.

Di bidang matematika, sekitar 71% siswa tidak mencapai tingkat kompetensi minimum matematika, yang artinya, siswa Indonesia kesulitan dalam menghadapi situasi yang membutuhkan kemampuan pemecahan masalah menggunakan matematika.

Di bidang sains, sekitar 35% siswa Indonesia masih berada di kelompok kompetensi tingkat 1a, yang artinya kurangnya kemampuan siswa dalam menggunakan bahan umum dan pengetahuan prosedural untuk mengenali atau membedakan penjelasan tentang fenomena ilmiah sederhana.

Dan test PISA berikutnya adalah 3 tahun setelahnya, tahun 2021 namun karena wabah pandemi COVID sehingga baru bisa dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2022. Untuk skor PISA akan dirilis pada 2023. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim berharap akan banyak terjadi perubahan dan skor PISA Indonesia bisa membaik.

Kita tunggu hasil PISA 2022.


Sumber :
https://www.kompasiana.com/sarianto/5ef1b719097f366ce94e8665/elizabeth-pisani-anak-anak-indonesia-tidak-mengetahui-betapa-bodohnya-mereka?page=all#section2
http://indonesiaetc.com/indonesian-kids-dont-know-how-stupid-they-are/
http://portraitindonesia.com/indonesian-kids-dont-know-how-stupid-they-are/
https://news.detik.com/berita/d-2491125/ri-terendah-di-pisa-wna-indonesian-kids-dont-know-how-stupid-they-are.
https://www.refoindonesia.com/tes-pisa-2022-hasil-apa-yang-bisa-kita-harapkan/
https://gurudikdas.kemdikbud.go.id/news/mengkaji-kembali-hasil-pisa-sebagai-pendekatan-inovasi-pembelajaran--untuk-peningkatan-kompetensi-li
https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/aNrxlwak-skor-pisa-indonesia-nadiem-jangan-ekspektasi-tinggi

No comments:

Post a Comment