Kampus ITB mempunyai sejarah panjang. Dimulai saat pemerintah kolonial Belanda mendirikan de Techniche Hoogeschool te Bandung (TH) pada 3 Juli 1920 hingga akhirnya pada tanggal 2 Maret 1959 Pemerintah Indonesia meresmikan berdirinya Institut Teknologi Bandung.
Untuk menuju ke kampus ITB tersebut kita bisa menggunakan kereta api untuk menempuh Surabaya-Bandung yang mempunyai jarak sekitar 778 kilometer. Kereta api yang bisa menjadi pilihan diantaranya KA Pasundan, KA Argo Wilis, KA Turangga, KA Mutiara Selatan, dan KA Harina.
- KA Pasundan berangkat dari Stasiun Gubeng pada pukul 05.50 WIB dan tiba di Stasiun Kiaracondong pada pukul 19.39 WIB. Tiket kelas ekonomi dengan rentang harga Rp 200.000 hingga Rp 255.000.
- KA Argo Wilis berangkat dari Stasiun Gubeng pada pukul 07.30 WIB dan akan tiba di Stasiun Bandung pada pukul 17.25 WIB. Tiket kelas eksekutif dengan rentang harga Rp 475.000 hingga Rp 580.000.
- KA Turangga berangkat dari Stasiun Gubeng pada pukul 19.00 WIB dan akan tiba di Stasiun Bandung pada pukul 05.19 WIB. Tiket kelas eksekutif dengan harga Rp 435.000 hingga Rp 540.000.
- KA Mutiara Selatan berangkat dari Stasiun Gubeng pada pukul 19.45 WIB dan berhenti di Stasiun Bandung pada pukul 08.00 WIB. Harga tiket KA Mutiara Selatan untuk kelas Ekonomi dari Rp 315.000 hingga Rp 380.000, sedangkan untuk kelas Eksekutif dari Rp 400.000hingga Rp 515.000.
- KA Harina berangkat dari Stasiun Pasarturi pada pukul 18.10 WIB, lalu tiba di Stasiun Bandung pada pukul 05.11 WIB. Untuk kelas Ekonomi dari Rp 210.000 hingga Rp 315.000, sedangkan untuk Eksekutif dari Rp 390.000 hingga Rp 550.000.
Berbeda dengan saat perjalanan sebelumnya saat Keliling-keliling Kota Bandung pada bulan Desember 2018, kita menggunakan Kereta api Mutiara Selatan karena berangkat dari Stasiun Sidoarjo. Namun karena saat ini tidak lagi, sehingga sekarang kita naik dari Stasiun Surabaya Gubeng dengan naik kereta api Argo Wilis.
Kereta api Argo Wilis menjadi salah satu kereta api kelas eksekutif dengan rute Surabaya Gubeng - Bandung dengan lintas selatan Jawa menempuh perjalanan sejauh 696 km dalam waktu 9 jam 54 menit. Argo Wilis diambil dari nama gunung berapi non aktif yang terletak di tenggara Kabupaten Madiun dan selatan Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur bernama Gunung Wilis.
Dan mumpung sendirian, malam setiba di Bandung sekalian mencoba hotel kapsul yang populer di kalangan backpacker. Di Bandung kita bisa pilih Shakti Hotel Group yang berlokasi di Jl.Ciampelas No.119, Bandung.
Di sana terdapat 54 unit kamar dengan konsep futuristik, modern, elegan, unik yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti Wifi, Sambungan USB & Listrik, TV, loker, sandal, handuk, toilet kit, dan air mineral. Kita juga bisa mengatur cahaya dan warna di tombol yang tersedia.
54 unit ini terdiri dari 3 lantai dengan masing-masing lantai terdiri dari 18 unit kapsul, 2 kloset dan 2 kamar mandi. Kapsul yang dimaksud merupakan kamar yang menampung untuk satu orang ini berisi satu kasur dengan panjang kurang lebih 180 cm.
Harga cukup ramah kantong yaitu dengan tarif per malam Rp 100.000 hingga 150.000 ++. Dengan harga segitu kita sudah bisa menikmati Kapsul Futuristik. Untuk keamanan dan kenyamanan Shakti Capsule Cihampelas Bandung kita diberi kunci kamar berbentuk kartu yang dipergunakan untuk membuka pintu kamar, kunci loker, dan pintu kapsul kamu.
Di dalam kapsul tersedia detektor asap dan tabung pemadam kecil. Hal ini untuk mendukung kenyamanan dan keamanan. Juga terdapat safety box untuk menyimpan barang berharga yang kita bawa.
Lanjut ke Kampus ITB.
Sumber :
https://www.itb.ac.id/sejarah
https://id.wikipedia.org/wiki/Kereta_api_Argo_Wilis
https://www.detik.com/jatim/berita/d-6344220/info-kereta-api-surabaya-bandung-jadwal-dan-harga-tiketnya.
https://phinemo.com/shakti-capsule-rekomendasi-hotel-kapsul-bandung-terbaru-di-pusat-kota/
https://jabar.tribunnews.com/2018/11/05/mengintip-kerennya-shakti-capsule-hotel-yang-cocok-untuk-backpacker-video.
https://hotelopedia.id/2018/11/bermalam-di-kapsul-futuristik-menginap-100ribuan-di-shakti-capsule-cihampelas-bandung/
No comments:
Post a Comment