Awalnya aku mendengar “Canon in D” dalam versi rock. Lagunya yang sederhana namun begitu ikonik, indah, rileks, dan mudah diingat. Sehingga tidak heran lagu ini sering dipakai untuk mengiringi prosesi pernikahan sebagai soundtrack. Padahal sejatinya Lagu “Canon in D” termasuk lagu klasik.
“Canon in D Major” digubah oleh Johann Christoph Pachelbel, seorang komponis Barok yang lahir pada tanggal 1 September 1653 di kota Nuremberg negara Jerman. Johann Pachelbel telah menciptakan musik kurang lebih sebanyak 500 karya musik klasik telah lahir dari buah pemikirannya sendiri.
Canon in D Major sekitar tahun 1680. Sejarah Canon in D sempat terlupakan selama hampir 300 tahun, hingga pada akhirnya karya klasik ini untuk pertama kalinya diperkenalkan kepada publik oleh Gustav Beckmann pada tahun 1919.
Kata Canon merujuk pada salah satu cara atau teknik dalam memainkan irama musik di mana sekumpulan nada akan di ulang secara terus menerus berdasarkan pada interval – interval tertentu. Dalam kata lain, Canon adalah musik dengan karakteristik pengulangan atau peniruan nada.
Lagu “Canon in D” kerap digunakan untuk iklan dan soundtrack film.
Dan juga sering di-cover oleh seniman musik lalu diupload di youtube. Seperti lagu Fur Elise in Different Tastes - Maan Hamadeh, (Aug 8, 2014) dimana dalam video youtube tersebut Maan Hamadeh bermain piano musik Fur Elise saat beberapa orang menunggu pesawat di bandara.
Dan begitu pula lagu Canon in D Major, contohnya adalah salah satunya adalah di video akun youtube Julien Cohen, seorang pianist (Aug 28, 2023).
Sumber :
https://en.wikipedia.org/wiki/Pachelbel%27s_Canon
https://mojok.co/terminal/menguak-rahasia-canon-in-d-yang-laris-dipakai-dalam-iklan/
https://andikaaoshi.wordpress.com/2013/09/29/229/
No comments:
Post a Comment