Pertolongan pertama pada gigitan kucing harus dianggap serius untuk mencegah terjadinya infeksi. Karena gigitan yang cukup dalam dari kucing dapat menimbulkan luka terbuka yang menjadi pintu masuk bakteri berbahaya.
Hal ini dikarenakan kucing memiliki gigi dengan ujung yang runcing sehingga bisa menimbulkan luka tusuk yang kecil tetapi dalam saat digigit. Luka terbuka yang kecil memang cenderung lebih cepat untuk sembuh, tetapi tetap bisa menjadi sarana bagi bakteri dari air liur kucing atau lingkungan luar untuk masuk ke dalam tubuh.
Dampak dari gigitan kucing bisa menyebabkan sejumlah reaksi pada kulit, mulai dari timbulnya perih, kemerahan, dan bengkak ringan. Jika bakteri atau mikroba penyebab infeksi lainnya berhasil masuk ke dalam luka gigitan, Anda bisa terinfeksi sejumlah penyakit, seperti:
- tetanus,
- infeksi bakteri Pasteurella multocida,
- cat scratch fever,
- rabies, dan
- osteomyelitis (infeksi pada tulang).
Waspadai jika terdapat luka tusuk akibat gigitan. Jenis luka tersebut memiliki risiko infeksi yang tinggi. Jika terjadi, kamu perlu mencuci luka secara menyeluruh dengan sabun dan air. Kemudian, tutup luka dengan perban steril.
Kucing umumnya tidak membutuhkan PEP jika tidak menunjukkan tanda-tanda rabies. Namun, kamu perlu mengawasinya setidaknya selama 10 hari untuk memastikannya hal tersebut. Kamu perlu mencari pertolongan dokter jika gigitan kucing merusak dan menimbulkan luka di kulit, apalagi menyebabkan:
- Gejala infeksi yang serius, seperti demam, menggigil, nanah atau cairan keluar dari luka, atau pembengkakan kelenjar getah bening.
- Lukanya tidak berhenti mengeluarkan darah.
- Lukanya tampak dalam atau besar.
- Kucing yang menggigit tampak agresif atau bertingkah aneh.
- Kucing yang menggigit belum mendapatkan vaksin rabies atau kamu tidak yakin apakah kucing tersebut sudah mendapatkan vaksin rabies.
- Kamu belum pernah mendapat suntikan tetanus dalam 5 tahun terakhir.
- Kamu memiliki sistem kekebalan yang lemah.
Kasus rabies bukan hanya serang anjing liar dan anjing piaraan. Kucing bisa juga sangat rentan terserang rabies. Bahkan juga, kucing rabies bisa juga mengigit dan memberikan ancaman nyawa manusia.
Jika seseorang digigit kucing terinfeksi rabies, virus tersebut dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka gigitan. Selain itu, penularan juga dapat terjadi jika liur kucing terinfeksi masuk ke dalam luka terbuka atau selaput lendir, seperti mata atau mulut.
Kucing terkena rabies akan memperlihatkan tanda-tanda sedikit berlainan dari anjing. Pada anjing ia menjadi galak hingga sampai menggigit. Sedangkan untuk beberapa kucing terinfeksi rabies yang bisa saja berperilaku diam.
Sumber :
https://hellosehat.com/hidup-sehat/pertolongan-pertama/pertolongan-pertama-digigit-kucing/
https://www.halodoc.com/artikel/tak-hanya-pada-anjing-ini-ciri-ciri-kucing-rabies-yang-perlu-diwaspadai
https://nutrimax.co.id/5-ciri-ciri-terkena-rabies-setelah-digigit-kucing/
No comments:
Post a Comment