Pages

Wednesday, January 17, 2024

Etika

Akhlak seorang istri akan menjadi baik bila suami mengajarkan etika. Setelah pernikahan berjalan sekian tahun, kemungkinan ada masa jenuh, namun sebagai suami kita harus senantiasa belajar lagi agar dapat mengajarkan etika kepada istri. Harus belajar lagi agar dapat mengajarkan ilmu dunia yang berguna. Aku harus belajar lagi agar dapat membimbing ke perjalanan akhirat nanti.

Jadi penting etika dalam berumah tangga.

Saat kita berada di tempat baru serta orang-orang baru pula, maka etika adalah hal yang perlu dijaga apalagi mereka belum mengenal kepribadian kita dengan baik justru kadang-kadang kesalahan kecil dapat dimaafkan untuk menjatuhkan kita. Untuk itu jagalah sikap dan tutur bahasa kita.

Jika di tempat kerja lama kita terbiasa berbicara dengan bahasa gaul atau tidak formal, maka tahan dulu untuk tidak berbicara kepada rekan kerja baru kita dengan menggunakan bahasa tersebut. Tunggu sampai kita mengenal kepribadian mereka dengan baik, dengan begitu kita akan lebih mudah untuk menyesuaikan diri dalam pergaulan.

Sehingga di tempat kerja yang baru, penting kita menjaga etika.

Dalam berkendara di jalan, tidak aturan tertulis, tapi demi suasana di jalan raya menjadi lebih nyaman, dalam membunyikan klakson terdapat etika atau tata krama yaitu sebagai berikut:.

Klakson sebisa mungkin tidak dibunyikan pada malam hari, karena penggunaannya dapa digantikan dengan sinar lampu, misalnya saat akan mendahului kendaraan di depan pada malam hari. Bila kelihatan aman, dengan sekali memberi lampu jauh, Anda sudah boleh mendahului. 
Pada siang hari, untuk memperingatkan pengguna jalan, yaitu kendaraan lain dan pejalan kaki terkadang perlu dibunyikan klakson karena memang terkadang ada penyeberang yang tidak mengetahui Anda akan lewat. 
Untuk mendahului mobil lain, cukup bunyikan klakson sekali saja. 
Ketika Anda mendapat kesempatan untuk mendahului mobil lain, sebagai rasa terima kasih, saat mobil sejajar, Anda boleh membunyikan klakson "setengah" kali pada bunyi yang lebih lembut. Umumnya, Anda akan mendapat jawaban dengan bunyi klakson juga.

Sangat penting kita beretika di jalanan.

Di media sosial kita bisa memberikan "like" pada posting-an orang lain, dengan alasan mulai dari yang berharap dalam balasan like, hingga sekadar etika pertemanan. Alasan seseorang memberi tanda like, semua tergantung dari pribadi masing - masing. 

Ada orang yang sekedar senang me-like-in semua, dan juga ada.yang benaran disukai baru di-like. Seberapa banyak memberi like atau berharap like, bukanlah pertimbangan utama namun yang harus dipertimbangkan adalah membina silaturahmi dan memberikan sesuatu yang baik untuk orang lain. 

Dalam etika ada prinsip benar dan salah, serta baik dan buruk.


Benar menurut etika adalah hal-hal yang sesuai dengan peraturan-peraturan. Peraturan yang dibuat merupakan sarana yang digunakan untuk mengukur sesuatu benar atau salah. Untuk mencapai "benar", maka kebenaran mesti bersifat objektif.

Baik menurut etika adalah sesuatu yang berharga untuk sesuatu tujuan. Konsep subjektivitas dan relativitas melekat dalam konsep baik dan buruk. Patokan yang digunakan dalam menentukan baik dan buruk berkembang sejalan dengan pemikiran manusia.

Yang baik belum tentu benar, tapi yang benar pasti baik. Itu jika menyangkut logika dan etika. Namun jika menyangkut berita yang akan kita sharing ada satu lagi yang perlu dipertimbangkan yaitu bermanfaat.

Tepat sekali. Berita apapun itu perlu kita saring sebelum sharing. Setidaknya ada 3 saringan, yaitu Benar, Baik dan Bermanfaat. Terlebih saat ini informasi membanjiri kita kapan pun dan dimana pun.

Etika berbicara tetang baik dan buruk.
Baik dan buruk sangat abstrak.
Impact-nya lebih implisit.

Etika berasal dari bahasa Yunani, etos artinya kebiasaan, habit atau custom. Maksudnya hampir tidak ada orang yang tidak memiliki kebiasaan baik atau buruk.

Etika adalah bagian filsafat nilai dan penilaian yang membicarakan perilaku seseorang dari sudut baik dan jahat. Semua perilaku mempunyai nilai, jadi tidak benar suatu perilaku dikatakan tidak etis dan etis. Lebih tepatnya adalah perilaku beretika baik atau perilaku beretika tidak baik, sejalan dengan perkembangan penggunaan bahasa yang berlaku sekarang.

Dalam hal perilaku digunakan istilah baik dan jahat untuk etika karena perbuatan manusia yang tidak baik berarti merusak sedangkan perbuatan yang baik berarti membangun.

No comments:

Post a Comment