Secangkir kopi susu, atau coffee latte, sering kali menjadi teman setia di pagi hari atau saat bersantai. Namun, lebih dari sekadar minuman, kopi susu menyimpan filosofi mendalam tentang kehidupan. Kombinasi dua elemen yang bertolak belakang—kopi hitam yang pahit dan susu putih yang legit—menggambarkan dua sisi kehidupan yang selalu berjalan berdampingan.
Pahitnya Kopi: Simbol Tantangan Hidup
Kopi hitam dalam secangkir kopi susu mencerminkan sisi pahit kehidupan. Setiap orang pasti pernah menghadapi rintangan, kegagalan, atau momen-momen sulit yang menguji kekuatan mental dan emosional. Layaknya rasa pahit kopi, pengalaman ini sering kali terasa berat dan tidak nyaman.
Namun, di balik rasa pahit, kopi juga mengandung aroma harum dan manfaat yang baik. Begitu pula dengan tantangan hidup, yang jika dihadapi dengan tekad dan ketabahan, akan memberikan pelajaran berharga dan membentuk karakter yang lebih kuat.
Manisnya Susu: Lambang Kebahagiaan dan Kelembutan
Di sisi lain, susu dalam kopi susu menghadirkan rasa manis dan lembut yang menyelimuti kepahitan kopi. Ini melambangkan kebahagiaan, cinta, dan momen-momen indah dalam hidup yang memberikan keseimbangan.
Kehadiran susu mengingatkan kita bahwa meskipun hidup penuh dengan tantangan, selalu ada momen kebahagiaan yang layak dirayakan. Ini bisa berupa tawa bersama keluarga, pencapaian kecil, atau kehangatan dalam persahabatan.
Perpaduan Harmonis: Hidup yang Seimbang
Ketika kopi dan susu disatukan, keduanya menciptakan harmoni yang unik. Pahitnya kopi tidak mendominasi, dan manisnya susu tidak berlebihan. Inilah yang menjadikan kopi susu begitu nikmat.
Demikian pula dengan kehidupan, keseimbangan antara sisi pahit dan manis adalah kunci kebahagiaan. Kehidupan yang terlalu manis bisa membuat kita terlena, sementara kehidupan yang terlalu pahit dapat membuat kita kehilangan harapan. Kombinasi keduanya membentuk perjalanan hidup yang bermakna.
Belajar dari Secangkir Kopi Susu
Setiap kali menyesap kopi susu, ingatlah bahwa hidup adalah tentang menerima dua sisi yang saling melengkapi. Nikmati momen manis sebagai hadiah, dan hadapi momen pahit sebagai pelajaran. Seperti kopi susu, kehidupan menjadi lebih bermakna ketika kita mampu menemukan harmoni di dalamnya.
Jadi, mari belajar dari secangkir kopi susu. Di balik perpaduan sederhana itu, tersimpan inspirasi besar tentang bagaimana menjalani kehidupan dengan keberanian dan syukur. Karena sejatinya, seperti kopi susu, hidup adalah seni menciptakan keseimbangan.
Kemarin siang, tiba-tiba HP Redmi Note 9 yang aku pakai baterainya drop, lalu kemudian tiba-tiba restart secara terus-menerus. Namun tidak berapa lama bisa normal kembali.
Dan, hari ini mulai pagi hari error kembali. Handphone Redmi Note 9 kembali bootloop atau restart berulang kali hingga sore hari. Lalu, aku bawa ke tempat service center dekat rumah. Belum bicara panjang lebar, teknisi bilang dan menebak bahwa HP yang aku pakai adalah Redmi Note 9.
Dia bercerita bahwa HP mengalami bootloop itu memang penyakit bawaan dari Xiaomi Redmi Note 9. Sang teknisi menjelaskan bahwa masalah disebabkan oleh IC RF (Radio Frequency Integrated Circuit) yang bermasalah.
IC RF adalah komponen yang sangat penting dalam HP yang berperan dalam mengatur fungsi komunikasi nirkabel seperti sinyal telepon, Wi-Fi, dan Bluetooth.
Jika IC RF tidak berfungsi dengan baik, maka Redmi Note 9 kita akan mengalami berbagai kendala, seperti sinyal hilang atau melemah, koneksi Wi-Fi dan Bluetooth tidak stabil, serta dalam beberapa kasus baterai lebih cepat habis karena smartphone terus menerus berusaha mencari sinyal.
Beberapa hal yang menyebabkan IC RF pada Redmi Note 9 rusak adalah karena terjatuh, terbentur, atau terkena kelembapan yang berlebihan, dan juga bisa jadi karena cacat manufaktur atau aus seiring waktu.
Biaya untuk servis dan mengganti IC RF Redmi Note 9 umumnya berada di kisaran Rp. 150.000 hingga Rp 250.000, dan beberapa sumber lain berkisar 300.000 hingga Rp. 700.000.
Untuk mencegah dan menjaga kesehatan IC RF pada Redmi Note 9, maka kita harus menghindari paparan suhu ekstrem, karena suhu yang terlalu panas dalam jangka waktu lama dapat merusak IC RF. Kemudian gunakan casing pelindung yang kokoh untuk melindungi smartphone dari benturan dan guncangan. Termasuk usahakan agar HP tidak terjatuh dan terbentur.
Maulid Nabi adalah peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang dirayakan setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriyah. Tradisi ini telah menjadi bagian penting dari kehidupan umat Islam di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Maulid Nabi bukan sekadar peringatan sejarah, tetapi juga momen refleksi dan penghormatan atas ajaran serta keteladanan yang dibawa oleh Rasulullah SAW.
Membaca biografi Nabi Muhammad SAW adalah salah satu cara terbaik untuk lebih memahami dan meneladani sosok teladan umat Islam ini. Rasulullah adalah contoh sempurna dalam segala aspek kehidupan, mulai dari kepemimpinan, kejujuran, kasih sayang, hingga kesabaran. Melalui biografi beliau, kita dapat melihat bagaimana Rasulullah menghadapi tantangan hidup, membangun masyarakat yang adil, dan menebarkan kasih sayang kepada seluruh umat manusia.
Buku Biografi Nabi Muhammad SAW
Salah satu buku biografi Nabi Muhammad SAW adalah karya dari Lesley Hazleton yang berjudul Pribadi Muhammad, yang diterjemahkan dari judul aslinya yaitu The First Muslim : The Story of Muhammad.
Buku Pribadi Muhammad karya Lesley Hazleton adalah salah satu biografi Nabi Muhammad SAW yang menyajikan pandangan unik tentang kehidupan Rasulullah. Lesley Hazleton, seorang penulis dan jurnalis, berhasil menggambarkan Nabi Muhammad sebagai sosok manusia yang penuh dengan kebijaksanaan, namun tetap menghadapi berbagai tantangan emosional dan sosial dalam kehidupannya.
Lesley Hazleton
Lesley Hazleton adalah seorang penulis, jurnalis, dan psikolog yang terkenal karena karyanya yang mendalam dalam menjelajahi isu-isu agama dan sejarah, terutama tentang Islam dan Timur Tengah. Lahir di Inggris, Hazleton memiliki latar belakang akademis dalam psikologi, tetapi perjalanan kariernya membawanya menjadi jurnalis dan penulis yang sering meneliti topik-topik kontroversial dengan pendekatan yang mendalam dan penuh empati.
Dalam buku ini, Lesley Hazleton mengupas kehidupan Nabi Muhammad dengan pendekatan yang unik dan mendalam. Hazleton berfokus pada sisi kemanusiaan Nabi Muhammad, menggambarkan sosoknya sebagai seorang pemimpin spiritual, politikus, dan manusia biasa yang menghadapi berbagai tantangan dalam hidupnya.
Buku ini tidak hanya menceritakan fakta-fakta sejarah, tetapi juga menyelami kehidupan sehari-hari Muhammad, mulai dari masa kecilnya sebagai yatim piatu, perjalanan kenabiannya, hingga bagaimana ia membangun komunitas Muslim pertama di Mekkah dan Madinah.
Yang patut kita teladani adalah bagaimana kisah kebangkitan Nabi Muhammad, dari lelaki tak berdaya menjadi pemimpin penuh kuasa, dari seorang tak dikenal menjadi pribadi yang namanya terus dikenang, dari sosok tak penting menjadi figur yang pengaruhnya sangat kuat bagi umat manusia.
Tokoh Paling Berpengaruh Sepanjang Masa
Yang menarik adalah saat Lesley Hazleton saat ditanya mengapa memutuskan untuk menulis tentang Muhammad, padahal dia sendiri diketahui adalah seorang non muslim, yang konon merupakan seorang agnostik.
Jawaban dia cukup sederhana namun mengena, "Bagaimana tidak?”
Dia menambahkan, bahwa kita berbicara tentang salah satu tokoh paling berpengaruh sepanjang masa. Seorang pria yang secara radikal mengubah dunianya, dan masih mengubah dunia kita hingga saat ini.
Bagi Hazleton untuk dapat melihat Nabi Muhammad secara utuh, dia melakukan ratusan penelitian.
Wahyu Pertama
Pada cerita paling awal yaitu saat Nabi Muhammad mendapatkan wahyu pertama, Hazleton meneliti bukan apa yang terjadi dimana pada malam itu, melainkan apa yang tidak terjadi.
Dimana Nabi Muhammad tidak datang melayang dari gunung, atau seperti berjalan di udara. Beliau juga tidak lari ke bawah sambil berteriak-teriak karena kegembiraan.
Justru sebaliknya.
Layaknya manusia normal, naluri pertamanya adalah melompat dari tebing tertinggi, berlari ke rumah untuk mengakhiri semua pengalaman.
Ini adalah satu-satunya tanggapan yang masuk akal, dan merupakan tanggapan yang bersifat manusiawi. Dan inilah yang membuat kita melihat Nabi Muhammad sebagai seorang manusia, seorang manusia yang kompleks.
Perjalanan hidup luar biasa dalam hidup Nabi Muhammad, dari anak yatim piatu yang terlantar hingga menjadi pemimpin yang terkenal.
Dari Outsider Menjadi Insider
Dari orang luar yang terpinggirkan menjadi orang dalam yang paling dalam. Dari ketidakberdayaan menjadi kekuasaan.
Mumpung hari ini adalah Maulid Nabi, menjadikan hari ini merupakan momen yang tepat untuk melihat Nabi Muhammad secara utuh, untuk kemudian meneladani beliau.
To the question of how come I decided to write about Muhammad, my immediate answer is: "How not?"
We're talking about one of the most influential figuresof all time!
A man who radically changed his world, and is still changing ours, so how can so many of us know so little about him?
How come just the idea of writing about him seems to be fraught with tension?
Welcome to my territory...
The vast and volatile arena, in which politics and religion intersect. Consider the renewed atmosphere distrust and bitterness this past summer, for instance, when an obnoxious little Youtube video caricaturing Muhammad sparked protests leading to dozens of deaths.
There were any number of agendas involved here, none of them good. That of the small minded bigots who made the video in the first place.
Small minded bigots being a redundant phrase, if ever there was one. Of the Saudi-financed TV station in Cairo that picked it up and made a big show of it, thus ensuring that while maybe 30 people had seen it before, now millions would!
Of the once reputable news magazine, trying to revive its fading leadership, by implying that all Muslims worldwide were rioting in the streets, as apposed to a few hundred extremists and often just a few dozen.
It's amazing what you can do by cropping a photograph. There is the leader of Hezbollah,under attack for his support of the Syrian regime's brutal waragainst his own citizens, trying to redeem himself as a defender of Islam.
And the Pakistan Minister of Railroads, trying to hide his corruption and ineptitude, by offering a hundred thousand dollar bounty.
And the usual American Islamo-phobes, putting up crude "us and them" posters in the New York and DC subways. So many people jumping on the bandwagon.
But where was Muhammad himself in all this? Where was the man who listened to the Quran telling him and by extension all Muslims, to pay no attention to taunts and mockery.
Ignore them, it keeps saying, let them be, turn your face away, or in the words of Jesus: "Turn the other cheek."
While Muhammad has certainly been distorted by his detractors, he sometimes seems to be equally distorted by the loudest of his self-proclaimed defenders.
Which makes it all the more urgent that we know who he really was. Yet the millions, if not billions of words that have been written about him often seem to obscure as much as they reveal.
The more of them I plowed through, the more it felt as though he were being weighed down, by the sheer accumulated mass of them.
What I wanted was a real feel for the man himself.
I wanted the vitality and complexity of a full life lived.
I wanted, in short, to see Muhammad whole. And this meant steering clear of a virtual minefield of agendas.
Including piety and sentiment, and stereotype and judgmentalism. So even as the hundreds of research volumes piled up on my floor, my most valuable research tool may have been this one word reminder, pinned beside my desk:
Think! Take the pivotal moment of Islam, for instance, which is what happened to Muhammad one night in the year 610, on a mountain just outside Mecca.
He'd gone up there, it seems, in the hope of, perhaps, a quiet moment of insight. The last thing he expected was the blinding weight of revelation.
So, what struck me in the earliest account we have of that night, was not even so much what happened, as what did not happen. Muhammad did not come floating off the mountain, as though walking on air.
He did not run down, shouting: "Hallelujah!" and "Bless the Lord!"
He did not radiate light and joy. There were no choirs of angels, no music of the spheres, no elation, no ecstasy,no golden aura surrounding him!
Not even the whole of the Quran fully revealed, but only five brief verses. In short, he did none of the things that might make it easy to cry foul, to put down the whole account as an invention, a cover for some things mundane as personal ambition.
Quite the opposite. In his own reported words, he was convinced at first that what had happened, couldn't have been real.
At best he'd thought that it had to be a hallucination, his own mind working against him. At worst, possession, and he'd been seized by an evil jinn, a spirit out to deceive him, even crush the life out of him.
In fact, his first instinct was to leap off the highest cliff, and escape the terror of what he'd experienced, by putting an end to all experience.
Whether you believe the words he heard that night came from inside himself or from outside, it seems absolutely clear that Muhammad did experience.
And that he did so with a force that would transform his sense of himself and his world.
So that initial panicked dis-orientation, that sundering of everything familiar, that feeling of being overwhelmed by a force larger than anything the mind can comprehend, strikes me as utterly real!
It's the only response that makes sense, it's the only sane response, the only human one.
And this is what allowed me to begin to see Muhammad, not as a symbol, and not even as a subject, but as a man, a complex human being.
And to follow the extraordinary arc of his life, from neglected orphanto acclaimed leader. From a marginalized outsider to the ultimate insider.
From powerlessness to power. One thing I knew from the beginning, however, if I was to do justice to this remarkable story, if I was to bring it alive on the page, it had to be written in good faith.
Now, I do realize there may be a certain irony, in an agnostic standing here talking about good faith, but there's been so much bad faith in every sense of the term, and we have to get beyond it.
All of us. Whether we're secular or religious, theist or atheistor, anywhere in between, we are all impacted by the words and actions of extremists.
What happens in one tiny corner of the world, now reverberates globally. But whether we live in Tehran or in Tel Aviv, in New York or in New Delhi, we do have a choice.
We can refuse. Refuse, that is, to allow ourselves to be lead by anger and suspicion.
Refuse to allow ourselvesto be manipulated by extremists of all stripes. Refuse their narrow vision, their comic-book distortions, their miserably small minds. We have to reclaim the narrative. The full narrative.
Beyond stereotypes, beyond snap judgements, beyond head scarves. Just as we need to see Muhammad whole, so we need to start seeing each other whole.
Menulis adalah keterampilan yang tidak hanya diperlukan dalam dunia akademis, tetapi juga merupakan bentuk ekspresi diri yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Bagi banyak orang, menulis bisa terasa menantang, tetapi dengan latihan yang tepat dan beberapa tips, siapa pun dapat meningkatkan kemampuan menulisnya.
Menulis merupakan perjalanan yang membutuhkan ketekunan, latihan, dan kesabaran. Dengan menerapkan tips-tips di atas, Anda dapat membangun fondasi yang kuat untuk menghasilkan karya yang berkualitas.
Salah satu tips membangun narasi yang kuat disampaikan oleh Tere Liye.
Tere Liye, penulis yang namanya kini telah menjadi ikon dalam dunia sastra Indonesia, dikenal lewat berbagai karya sastra yang tidak hanya populer, tetapi juga sarat makna. Tere Liye bukan sekadar seorang penulis novel fiksi, namun juga seorang pengarang yang mampu menyentuh berbagai sisi kehidupan manusia dengan gaya bahasa yang sederhana namun penuh pesan moral.
Prevalensi penyakit jantung dan pembuluh darah di Indonesia masih cukup tinggi dan terus meningkat, terutama penyakit serangan jantung akut dan gagal jantung. Penyakit jantung dan pembuluh darah ini perlu mendapat perhatian khusus karena masih menjadi salah satu penyebab nomer satu kematian di Indonesia, yaitu sekitar 42,4% atau 7,4 juta jiwa pada tahun 2013.
Masih tingginya angka kematian tersebut salah satunya disebabkan oleh kesalahan dalam mengenali gejala dini penyakit jantung sehingga menyebabkan keterlambatan dalam evaluasi dan penanganan.
Gejala sakit jantung yang khas umumnya ditandai dengan nyeri di seluruh dada atau di bagian kiri dada seperti ditekan benda berat yang menjalar ke rahang leher, leher, bahu, lengan, dan ulu hati dan disertai mual, muntah, dan keringat dingin.
Berdebar
Berdebar dapat merupakan pertanda adanya gangguan listrik jantung atau non-listrik jantung. Gangguan non-listrik jantung dapat menimbulkan gejala berdebar, misalnya pada penyakit jantung bengkak. Berdebar pada penyakit jantung bengkak merupakan kompensasi dari rendahnya darah yang dipompa oleh jantung.
Nyeri Dada
Nyeri dada khas yang disebabkan oleh serangan jantung akut biasanya terasa di seluruh dada atau di bagian kiri dada (tidak terlokalisir di titik tertentu) yang bersifat berat seperti ditekan benda berat, diremas-remas, terbakar, atau ditusuk-tusuk.
Keringat Dingin
Keringat dingin terutama muncul di kaki, telapak tangan, bawah lengan, dan ketiak. Keringat dingin yang menyertai keluhan nyeri dada khas atau sesak nafas mengindikasikan adanya serangan jantung akut.
Bagaimana Penyakit Jantung Sebabkan Keringat Dingin
Keringat dingin yang muncul bahkan tanpa aktivitas disebabkan oleh kinerja jantung yang mengalami tekanan berat. Salah satu pemicu masalah jantung adalah tersumbatnya pembuluh darah baik sebagian maupun seluruhnya oleh tumpukan plak yang terdiri atas kolesterol dan zat lain. Jantung harus bekerja ekstra-keras untuk memompa darah jika pembuluh darah mengalami sumbatan. Karena itulah tubuh mengeluarkan keringat berlebih. Bagaimanapun, jantung tetaplah bagian dari organ manusia walaupun bekerja di dalam tubuh. Aktivitasnya turut memicu respons tubuh, termasuk dalam hal keluarnya keringat.
Pipa air masuk angin merupakan masalah yang umum terjadi pada saluran air, yang bisa terlihat saat saat kita membuka keran, hanya udara yang keluar bersama dengan gelembung-gelembung kecil. Hal ini disebabkan oleh penyumbatan pipa akibat kotoran seperti lumut atau udara yang terperangkap di dalamnya.
Tentu saja hal ini dapat mengganggu pasokan air untuk mengatasi masalah tersebut kita harus mengeluarkan udara yang terjebak di dalam saluran air.
Salah satu tipsnya kita bisa menggunakan solusi dari video berikut: