Tuesday, December 24, 2024

Antara Stres - Hormon Kortisol - Trigliserida - Asam Urat - Asam Lambung

Ketika seseorang mencapai tingkat stres tertentu, tubuh akan mengirimkan sinyal untuk melakukan apa saja guna meredakan stres tersebut. Tubuh menganggap kalori menjadi cara untuk mengatasi stres padahal sebenarnya tidak. Stres melambatkan sistem metabolisme pada perempuan. 

Stres meningkatkan konsumsi makanan tinggi lemak dan tinggi kalori, ternyata ini memiliki interaksi dengan tingkat metabolisme terkait kadar gula darah, trigliserida, insulin, dan juga kortisol.

Salah satu organ yang terpengaruh secara signifikan oleh stres adalah lambung. Stres memengaruhi kesehatan lambung, terutama dalam konteks peningkatan asam lambung.

Ketika seseorang mengalami stres, sistem saraf otonom mereka teraktivasi, memicu pelepasan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin.

Asam lambung adalah zat asam yang dihasilkan oleh sel-sel lambung dan berperan penting dalam pencernaan makanan.

Namun, ketika terlalu banyak asam lambung diproduksi atau terjadi regurgitasi asam dari lambung ke kerongkongan, itu dapat menyebabkan gejala yang tidak nyaman seperti mulas, heartburn, dan bahkan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease).

Studi telah menunjukkan bahwa stres dapat menjadi pemicu bagi peningkatan produksi asam lambung.

Stres memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan lambung, terutama melalui peningkatan produksi asam lambung.

Trigliserida merupakan salah satu bentuk lemak yang kadarnya bisa diperiksa dari darah. Peningkatan trigliserida kemungkinan besar tidak berkaitan dengan penyakit lambung atau keluhan berdebar, sesak, kembung, pegal, nyeri dada dan lemas. Kadar trigliserida yang tinggi dan dapat menyebabkan gejala ialah >500 (bahkan 1000), yaitu pankreatitis (peradangan pankreas).

Keluhan sesak, nyeri dada, kembung dapat disebabkan oleh penyakit asam lambung. Nyeri dada bisa disebabkan oleh masalah lambung karena kerongkongan (saluran yang menghubungkan mulut dan lambung) terletak di rongga dada dan sesak bisa disebabkan oleh masalah lambung karena lambung terletak persis di bawah diafragma (otot utama pernapasan). Pemeriksaan jantung rutin berupa wawancara klinis dan pemeriksaan fisik, ditunjang dengan pemeriksaan rekam jantung (EKG) secara umum cukup untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit jantung.

Untuk memastikan penyebab keluhan Anda, diperlukan pemeriksaan langsung oleh Dokter / Spesialis Penyakit Dalam (Sp. PD). Mungkin diperlukan pemeriksaan darah dan foto Roentgen untuk menunjang diagnosis. Setelah penyebabnya jelas, barulah penanganan yang tepat bisa diberikan. Sementara waktu, Anda sebaiknya menghindari makanan pedas, asam, terlalu berminyak, kopi, soda dan alkohol karena dapat memicu produksi asam lambung berlebih. Hindari juga stres dan kelelahan fisik karena dapat memicu produksi asam lambung juga. Hindari juga paparan asap rokok dan debu kendaraan karena mungkin memicu sesak.

Banyak para ahli percaya bahwa stress berkontribusi terhadap peningkatan asam lambung. Teori lainnya, saat stress lambung menjadi lebih sensitif, sehingga apabila terjadi peningkatan asam lambung sedikit saja, akan menyebabkan rasa tidak nyaman pada lambung. Stress juga dapat mengubah proses kimiawi otak sehingga lebih sensitif merespon nyeri dan mengurangi prostaglandin, suatu substansi yang normalnya melindungi lambung dari efek asam lambung.

Untuk mengurangi efek buruk dari asam lambung, selain mengatur pola makan yang baik, mengelola stress dengan baik juga diperlukan. Bila diperlukan Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis psikiatri agar segera mendapat penanganan yang tepat. Penanganan bisa berupa psikoterapi atau pemberian medikasi/obat.

Stress tidak hanya memberikan efek pada lambung, namun juga pada kondisi tubuh secara umum. Saat stress atau depresi tubuh akan melepas hormon kortisol dan adrenalin sehingga kerja jantung akan meningkat. Kondisi ini akan membuat tubuh mengalami kenaikan tekanan darah, bernafas lebih cepat dan pembuluh darah menyempit. Energi akan terbuang dengan tidak efektif sehingga merasa cepat lelah. Berikut beberapa anjuran yang mungkin bisa Anda terapkan untuk membantu mnegurangi gejala stress atau depresi:

-

Stres dan Hormon Kortisol

Stres merangsang pelepasan hormon kortisol, yang dikenal sebagai "hormon stres." Kortisol memiliki peran penting dalam meningkatkan energi dan menjaga tubuh tetap waspada. Namun, jika kadarnya terlalu tinggi dalam jangka panjang, kortisol dapat menyebabkan:

  • Peningkatan kadar gula darah.
  • Gangguan metabolisme lipid seperti kolesterol dan trigliserida.
  • Inflamasi kronis yang berkontribusi pada peningkatan kadar asam urat.

Kortisol dan Trigliserida

Kortisol yang tinggi selama stres juga memengaruhi metabolisme lemak tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan:

  • Peningkatan kadar trigliserida dalam darah.
  • Trigliserida adalah salah satu jenis lemak darah yang, jika kadarnya tinggi, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan metabolik.
  • Ketika seseorang stres, mereka cenderung mengonsumsi makanan tinggi gula dan lemak, yang memperburuk kondisi trigliserida tinggi.

Stres dan Asam Urat

Kortisol yang tinggi juga berdampak pada keseimbangan sistem metabolisme purin dalam tubuh. Hal ini dapat meningkatkan risiko penumpukan asam urat karena:

  • Inflamasi yang disebabkan oleh stres kronis.
  • Penurunan efisiensi ginjal dalam membuang asam urat.
  • Kadar asam urat yang tinggi dapat menyebabkan gout, yang ditandai dengan nyeri sendi akut, terutama di bagian kaki.

Stres dan Asam Lambung

Stres memiliki efek langsung pada saluran pencernaan, khususnya lambung. Ketika stres:

  • Produksi asam lambung meningkat.
  • Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti heartburn, mulas, dan bahkan gangguan GERD.
  • Penurunan perlindungan mukosa lambung, yang membuat lambung lebih rentan terhadap kerusakan akibat asam.


Stres bertindak sebagai pemicu utama yang memengaruhi hormon kortisol, kadar trigliserida, asam urat, dan asam lambung secara bersamaan. Misalnya:

  • Hormon kortisol meningkatkan trigliserida dan memengaruhi ekskresi asam urat.
  • Kebiasaan makan akibat stres (comfort eating) dapat memperburuk kadar trigliserida dan asam urat.
  • Peningkatan produksi asam lambung dapat memperburuk stres fisik dan mental, menciptakan lingkaran setan.


Sumber :

https://www.halodoc.com/artikel/stres-bisa-sebabkan-obesitas-ini-alasannya?srsltid=AfmBOopN66gK0DvFeob9vi3zr4be5m-MuwxicWqPW2Vn3n5r9eykQcB_

https://health.grid.id/read/354087371/pengaruh-stres-terhadap-kesehatan-lambung-ini-penjelasannya?page=all&utm_source=chatgpt.com

https://www.alodokter.com/komunitas/topic/hubungan-asam-lambung-dengan-trigliserida?utm_source=chatgpt.com

https://www.alodokter.com/komunitas/topic/mungkin-gak

https://www.alodokter.com/komunitas/topic/hubungan-asam-lambung-dengan-trigliserida

No comments:

Post a Comment

Related Posts