Friday, December 20, 2024

Kembali ke Surabaya

Sore itu, langit di sekitar Boyolali tampak cerah dengan semburat jingga di ufuk barat. Setelah seharian beraktivitas di SMA Pradita Dirgantara, sekarang saatnya bersiap menuju Stasiun Solo Balapan untuk perjalanan pulang ke Surabaya menggunakan kereta api Sancaka. 

Antara lelah dan antusiasme mengiringi perjalanan singkat ini.

Perjalanan menuju Stasiun Solo Balapan memakan waktu sekitar 45 menit dengan kendaraan yang nyaman, kami melewati jalanan yang tenang dan dihiasi pemandangan khas pedesaan di sekitar Boyolali. 

Tiba di Solo, suasana mulai berubah. Hiruk-pikuk kota yang sedang mempersiapkan malam tampak hidup. Stasiun Solo Balapan sore itu cukup ramai. Penumpang dari berbagai latar belakang tampak menunggu kereta mereka di peron, dengan suara pengumuman jadwal kereta sebagai latar belakang. 

Sambil menunggu, aku sempatkan membeli secangkir kopi untuk menjadi teman menikmati suasana sore yang kian temaram.

Kereta api Sancaka tiba tepat waktu.

Segera kita masuk ke gerbong dan menemukan tempat duduk yang nyaman. Saat kereta mulai bergerak, gemuruh mesin yang halus dan gerakan kereta yang stabil memberikan rasa tenang. Perjalanan ini terasa seperti meditasi, dengan irama roda kereta di rel sebagai pengiringnya.

Matahari terbenam perlahan di ufuk barat, memberikan warna oranye keemasan yang dilewati kereta. 

Kereta melaju melewati beberapa kota seperti Sragen, Ngawi, Madiun, Nganjukm Jombang dan Mojokerto sebelum akhirnya Surabaya. Sekitar pukul 9 malam, kereta tiba di Stasiun Gubeng, Surabaya. Meski hari sudah larut, stasiun tetap ramai dengan aktivitas. 

No comments:

Post a Comment

Related Posts