Di tengah hiruk-pikuk kehidupan, ada satu hal yang sering kita abaikan—kehadiran ibu di rumah dan suara lembutnya yang menyapa kita setiap hari. Suara ibu, baik itu berupa nasihat, teguran, doa, atau sekadar sapaan kecil, adalah anugerah besar yang sering kali luput dari rasa syukur kita.
Ada sesuatu yang ajaib dari suara seorang ibu. Ia mampu menenangkan hati yang gelisah, memberikan rasa aman, dan menumbuhkan semangat ketika kita terpuruk. Suara ibu adalah tanda cinta yang tulus, hadir tanpa syarat. Ketika kita mendengar suara ibu, kita tidak hanya mendengar kata-kata, tetapi juga rasa kasih sayang yang mendalam.
Mungkin saat ini, suara ibu terdengar biasa saja. Ia mungkin memanggil kita untuk makan, meminta kita membersihkan kamar, atau bahkan menasihati kita untuk kesekian kalinya. Namun, pernahkah kita berpikir bahwa suatu hari nanti, suara itu mungkin akan hilang? Ketika waktu berlalu dan kita tak lagi mendengar suaranya, kita akan menyadari betapa berharganya momen-momen kecil itu.
Ibu adalah sosok yang berbicara dengan hati. Ketika ia menasihati, itu bukan karena ingin mengatur, tetapi karena ia peduli. Ketika ia memanggil kita untuk makan bersama, itu bukan karena makanan di meja istimewa, tetapi karena kebersamaanlah yang ia rindukan. Suara ibu adalah bentuk kehadiran yang nyata dalam hidup kita, mengingatkan bahwa kita tidak pernah benar-benar sendirian.
Kehadiran ibu dan suaranya adalah karunia yang harus kita syukuri. Tidak semua orang memiliki kesempatan untuk mendengar suara ibunya setiap hari. Ada yang telah kehilangan kesempatan itu dan hanya bisa mengenang suara ibu melalui rekaman atau ingatan. Jika kamu masih memiliki ibu yang ada di sisimu, jangan sia-siakan waktu yang ada.
Berterimakasihlah pada ibu, meski hanya untuk hal-hal kecil. Luangkan waktu untuk mendengarkan ceritanya, meski terkadang terdengar berulang. Jangan biarkan kesibukan atau ego menghalangi momen berharga ini.
Suara ibu di rumah adalah salah satu bentuk nikmat terbesar dari Tuhan yang sering kali tak kita sadari. Ia adalah pengingat bahwa kita dicintai, bahwa ada seseorang yang selalu peduli pada kita, tanpa pamrih. Maka, syukurilah kehadiran ibu dan suaranya selagi masih ada. Ucapkan terima kasih, peluk ia dengan penuh kasih, dan jadilah anak yang membuatnya bangga. Karena ketika ibu sudah tiada, suara itu hanya akan menjadi kenangan yang selalu dirindukan.
No comments:
Post a Comment